Tuesday, February 25, 2020

[Botany • 2020] Dendrobium moiorum (Orchidaceae: Epidendroideae) • A New Species of Dendrobium section Diplocaulobium from West Papua, Indonesia


Dendrobium moiorum Saputra, Schuit., Wanma & Naive


in Saputra, Naive, Wanma & Schuiteman, 2020. 

Abstract
Dendrobium moiorum Saputra, Schuit., Wanma & Naive (Orchidaceae; Epidendroideae; Dendrobieae), a new endemic species from West Papua, Indonesia, is described and illustrated. The new species resembles Dendrobium isthmiferum and the diagnostic differences are discussed. Information on distribution, ecology, phenology and conservation status are provided.

Keywords: endemic, Papuasia, taxonomy, Sorong Nature Recreation Park, Magnoliids




Reza Saputra, Mark Arcebal K. Naive, Jimmy Frans Wanma and André Schuiteman. 2020. Dendrobium moiorum (Orchidaceae: Epidendroideae), A New Species of Dendrobium section Diplocaulobium from West Papua, Indonesia. Phytotaxa. 430(2);  142–146. DOI: 10.11646/phytotaxa.430.2.5  

Balai Besar KSDA Papua Barat Temukan Anggrek Jenis Baru Endemik Papua Barat

   
  

Halo #sobatkonservasi selamat Hari Senin. Siap memulai minggu ini? Hari ini mimin mau kenalkan kalian dengan teman baru kita nih sob. Dia ini si cantik dari TWA Sorong sob. Penasaran? Kuy kita minta dia memperkenalkan diri. . Hai #sobatkonservasi Nama ku Dendrobium moiorum Saputra, Schuit., Wanma & Naive. atau mudahnya kalian bisa memanggil ku Anggrek Moi. Aku hidup secara epifit/menempel pada batang pohon di hutan hujan dataran rendah dengan ketinggian sekitar 100 mdpl pada lokasi yang teduh. Aku adalah spesies baru yang memiliki ciri ukuran bunga cukup besar, sekitar 8 cm dengan warna bibir bunga putih-kuning polos, tepi bibir bunga sangat bergelombang, dan terdapat dua keels di tengahnya. Aku cantik kan? 😊 . Epitet nama "moiorum" ini berarti "Milik Suku Moi". Suku Moi merupakan suku asli yang memiliki hak ulayat adat di wilayah Sorong dan sekitarnya. Penamaan Anggrek Moi merupakan penghargaan kepada Suku Moi karena telah turut serta menjaga dan melestarikan kawasan TWA Sorong. Penamaan tersebut juga terinspirasi oleh butir pertama dari konsep 10 Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi yang dikemukakan Bapak Dirjen KSDAE, Ir. Wiratno, M. Sc., yaitu “Masyarakat sebagai Subjek”. . “Penamaan Anggrek Moi menjadi sangat penting untuk menjalin kepercayaan antara BBKSDA Papua Barat dengan Masyarakat Suku Moi dalam pengelolaan kawasan konservasi TWA Sorong” ujar Mantan Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat, Ir. R. Basar Manullang, MM. . Ingin kenal lebih jauh? Kalian bisa baca selengkapnya di Jurnal Phytotaxa 430 (2): 142-146. Anggrek Moi dideskripsikan oleh Reza Saputra (Calon PEH BBKSDA Papua Barat), Jimmy F. Wanma (Dosen/Peneliti Universitas Negeri Papua), Mark A.K. Naive (Peneliti Mindanao State University, Philipina), dan Andre Schuiteman (Peneliti Kew Royal Botanic Garden, UK) . Balai Besar KSDA Papua Barat berharap bersama-sama dengan masyarakat Suku Moi dan #sobatkonservasi sekalian mampu menjaga alam titipan yang ada saat ini untuk generasi selanjutnya. 
 📷 by : Reza Saputra . #ksdaehebat #newspecies #orchid